watch sexy videos at nza-vids!

Perbedaan antara waliwali
Allah dan waliwali
syaithon
Disusun oleh Ibnu Abidin AsSoronji


Anggapan yang telah menyebar di kaum muslimin pada umumnya, terutama yang ada di
Indonesia bahwasanya yang disebut wali Allah adalah orangorang
yang memiliki kekhususankekhususan
yang tidak dimiliki oleh orangorang
biasa. Yaitu mampu melakukan halhal
yang ajaib
yang disebut dengan karomah para wali. Sehingga jika ada seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi
tentang syari�at Islam namun tidak memiliki kekhususan ini maka kewaliannya diragukan. Sebaliknya
jika ada seseorang yang sama sekali tidak berilmu bahkan melakukan halhal
yang dilarang oleh Allah
U dan meninggalkan kewajibankewajiban
yang telah ditetapkan oleh Allah U, namun dia mampu
menunjukan keajaibankeajaiban
(yang dianggap karomah) maka orang tersebut bisa dianggap sebagai
wali Allah U.
Hal ini disebabkan karena kaum muslimin (terutama yang di Indonesia) sejak kecil telah
ditanamkan pemahaman yang rusak ini. Apalagi ditunjang dengan saranasarana
elektronik seperti
adanya filmfilm
para sunan yang menggambarkan kesaktian para wali. Tentunya hal ini adalah sangat
berbahaya yang bisa menimbulkan rusaknya aqidah kaum muslimin.
Ketahuilah Allah U telah menjelaskan dalam kitabNya
dan sunnah RosulNya
bahwasanya
Allah U memiliki waliwali
dari golongan manusia dan demikian pula syaithon juga memiliki waliwali
dari golongan manusia. Maka Allah U membedakan antara para wali Allah dan para wali
syaithon. 1 Sebagaimana firman Allah U :
????? ??? ????? ????? ?????? ?? ??????? ??? ?????? ? ????? ????? ???????? ??????? ???????? ?? ????? ???
??????? ???? ????? ????? ?? ???? ??????
Allah adalah wali (penolong) bagi orangorang
yang beriman. Allah mengeluarkan mereka dari
kegelapankegelapan
kepada cahaya. Dan orangorang
kafir penolongpenolong
mereka adalah
thogut yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapankegelapan.
(AlBaqoroh
: 256)
???? ???? ?????? ?????? ????? ?? ??????? ????? ?. ??? ??? ?? ????? ??? ????? ????? ???? ???? ????? ? ?. ????
?????? ??? ????? ??????? ? ????? ?? ?? ??????
Jika engkau membaca AlQur�an
maka berlidunglah kepada Allah dari (godaan) syaithon yang
terkutuk. Sesungguhnya tidak ada kekuatan baginya terhadap orangorang
yang beriman dan mereka
bertawakal kepada Rob mereka. Hanyalah kekuatannya terhadap orangorang
yang berwala�
kepadanya dan mereka yang dengannya berbuat syirik. (AnNahl
:98100)
??? ???? ??????? ???? ?? ??? ???? ??? ??? ?????? ?????
Dan barangsiapa yang menjadikan syaithon sebagai wali selain Allah maka dia telah merugi dengan
kerugian yang nyata (AnNisa�
: 119)
????? ????? ??????? ?? ???? ???? ? ????? ????? ??????? ?? ???? ??????? ??????? ?????? ??????? ?? ??? ???????
??? ?????
Orangorang
yang beriman berperang di jalan Allah dan orangorang
kafir berperang di jalan thogut.
Maka perangilah para waliwali
syaithon sesungguhnya tipuan syaithon itu lemah. (AnNisa�
: 76) 2
Mak wajib bagi kita untuk membedakan manakah yang merupakan waliwali
Allah dan manakah yang
merupakan waliwali
syaithon, sebagaimana Allah dan Rosulullah membedakannya. 3
Definisi wali
Wali diambil dari lafal alwalayah
yang merupakan lawan kata dari al�
adawah. Adapun arti dari alwalayah
adalah almahabbah
(kecintaan) dan alqorbu
(kedekatan). Sedangkan arti al�
adawah adalah
albugdlu
(kebencian) dan albu�du
(kejauhan). Sedangkan wali artinya yang dekat. 4
1 AlFurqon
hal 25
2 Lihat pula suratsurat
AlMaidah
:5156,
AlKahfi
: 44, AlKahfi
: 50, Ali Imron : 173175
3 AlUshul
Assittah
hal 173
4 AlFurqon
hal 31
2
Siapakah yang disebut wali Allah ?
Yang disebut wali Allah adalah orang yang dia mencintai Allah U dan dekat dengan Allah U. Dan
orang seperti ini harus memiliki sifatsifat
berikut :
1. Dia harus ittiba� (mengikuti) Nabi r, menjalankan perintah Nabi r dan menjauhi laranganlarangan
beliau. Berdasarkan firman Allah U:
?? ?? ???? ????? ???? ???????? ?????? ????
Katakanlah :�Jika kalian mencintai Allah maka ikutlah aku maka Allah akan mencintai kalian�
(Ali Imron :31)
Ayat ini merupakan ayat ujian yang turun untuk menguji orangorang
yang mengaku mencintai
Allah U (termasuk di dalamnya orang yang mengaku dia adalah wali Allah). Jika dia benar
mengikuti Nabi r maka kecintaannya kepada Allah U adalah benar, dan jika tidak maka cintanya
adalah dusta.
2. Dia harus bersifat lembut kepada kaum muslimin dan keras kepada kaum kafir, dan berjihad di
jalan Allah dan tidak takut dengan celaan orangorang
yang mencela, sesuai dengan firman Allah
U:
?? ???? ????? ????? ?? ???? ???? ?? ???? ???? ???? ???? ???? ????? ?????? ?, ???? ??? ???????? ???? ???
???????? ??????? ?? ???? ???? ??? ?????? ???? ????
Wahai orangorang
yang beriman barang siapa dari kalian yang murtad dari agamanya, maka
kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai
Allah yang bersifat lemah lembut kepada orangorang
mukmin, yang bersifat keras terhadap
orangorang
kafir, yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut dengan celaan orang yang
mencela.(AlMaidah
: 54)
3. Dia harus bertaqwa dan beriman, yaitu beriman dengan hatinya dan bertaqwa dengan anggota
tubuhnya, sesuai dengan firman Allah U:
??? ?? ?????? ???? ?? ??? ????? ??? ?? ?????? ????? ????? ?????? ?????
Ingatlah, sesungguhnya waliwali
Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula
mereka bersedih (hati). (Yaitu) orangorang
yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. (Yunus :
62,63)
Maka barangsiapa yang mengaku sebagai wali Allah namun tidak memiliki sifatsifat
ini maka dia
adalah pendusta. 5
Namun perlu diperhatikan bukanlah syarat seorang wali dia harus ma�sum (tidak pernah berbuat
salah), dan tidak pula dia harus menguasai seluruh ilmu syari�at. Bahkan boleh baginya tidak
mengetahui sebagian syari�at atau masih samar baginya sebagian perkara agama. Oleh karena itu tidak
wajib bagi manusia untuk mengimani seluruh apa yang dikatakan oleh seorang wali Allah sehingga dia
tidak menjadi seorang Nabi r, tetapi seluruh yang dikatakannya dikembalikan kepada ajaran
Muhammad r. Jika sesuai, maka perkataannya diterima dan jika tidak, maka ditolak. Dan jika tidak
diketahui apakah sesuai atau tidak dengan ajaran Nabi r maka tawaquf. 6 Dan inilah sikap yang benar
kepada wali Allah. Adapun sikap yang salah kepada wali Allah yaitu membenarkan semua apa yang
diucapkan dan yang dilakukannya, atau sebaliknya jika melihat dia mengatakan atau melakukan
sesuatu yang menyelisihi syari�at maka langsung mengeluarkan dia dari kewaliannya. 7
Umar bin khottob t adalah contoh seorang wali Allah, yang Rosulullah r bersabda tentangnya :
?? ??? ???? ????? ?? ????? ??? ?????? ??? ??? ?? ???? ??? ???? ???
Pada umatumat
sebelum kalian ada orangorang
yang muhaddatsun (yang mendapatkan berita ghoib
atau sejenis ilham dari Allah). Kalaupun ada di kalangan umatku satu orang, maka dia adalah Umar. 8
?? ???? ??? ???? ??? ???? ??? ? ????
5 AlUshul
AsSittah
hal 171,172
6 AlFurqon
hal 71, AlUshul
AsSittah
hal 175
7 AlFurqon
hal 82
8 Riwayat Bukhori no 3469 dan Muslim no 2398
3
Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lisan Umar dan pada hatinya. 9
?? ??? ??? ???? ???? ???
Kalaulah ada nabi setelahku maka dia adalah Umar. 10
Haditshadits
ini jelas menunjukan bahwasanya Umar t adalah seorang wali Allah, bahkan beliau
mendapatkan ilham dari Allah. Namun hal ini tidak menunjukan bahwa Umar t harus ma�sum (terjaga
dari kesalahan). Kesalahan yang pernah beliau lakukan diantaranya 11 :
a. Yaitu Nabi r berumroh pada tahun ke enam Hijroh bersama sekitar 1400 kaum muslimin �mereka
itu yang berbai�at di bawah pohondan
Nabi r telah mengadakan perjanjian damai dengan kaum
musyrikin setelah melalui perundingan dengan kaum musrikin tersebut untuk kembali ke Madinah
pada tahun ini dan berumroh pada tahun yang akan datang. Dan Nabi r memberi beberapa syarat
terhadap mereka yang dalam syaratsyarat
tersebut ada tekanan kepada kaum muslimin secara
dzohir, sehingga hal itu memberatkan kebanyakan kaum muslimin, sedangkan Allah dan RosulNya
lebih mengetahui dengan maslahat yang ada di balik itu. Dan Umar t termasuk orang yang tidak
setuju dengan hal itu, lalu berkata kepada Nabi r :�Wahai Rosulullah, bukankah kita di atas
kebenaran dan musuh kita di atas kebatilan ?�, maka Nabi r menjawab :�Benar�, lalu Umar t
berkata lagi :�Bukankah orangorang
yang terbunuh diantara kita masuk ke dalam surga dan orangorang
yang terbunuh di antara mereka masuk ke dalam neraka?�, Nabi r menjawab :�Benar�. Umar
t berkata :�Kenapa kita merendahkan agama kita?�, Nabi berkata :�Aku adalah Rosulullah dan Allah
adalah penolongku dan aku bukanlah orang yang bermaksiat kepadanya.�, Umar t berkata
:�Bukankah engkau berkata kepada kami bahwa kita kita akan mendatangi baitulloh dan berthowaf
?�, Nabi berkata :�Benar�. Nabi r berkata lagi:�Apakah aku mengatakan kepadamu sesungguhnya
engkau akan mendatanginya pada tahun ini?�, Umar t berkata :�Tidak�, Nabi r berkata
:�Sesungguhnya engkau akan mendatanginya dan berthowaf.�
Umar pun mendatangi Abu Bakar t dan berkata kepadanya sebagaimana perkataannya kepada
Rosulullah. Dan Abu Bakar t pun menjawab sebagaimana jawaban Rosulullah r, padahal dia tidak
mendengar jawaban Rosulullah r. Dan Abu Bakar t adalah orang yang lebih sering sesuai dengan
Allah dan RosulNya
dari pada Umar t, dan Umar t mengakui kesalahannya dan berkata :�Aku
benarbenar
akan mengamalkannya� 12
b. Ketika Nabi r wafat, Umar mengingkari kematian Nabi r. Namun tatkala Abu Bakar t berkata
:�Sesungguhnya dia telah wafat�, maka Umar t pun menerimanya. 13
c. Ketika Abu Bakar t memerangi orangorang
yang enggan membayar zakat, maka Umar t berkata
kepada Abu Bakar t :�bagaimana bisa kita memerangi manusia, sedangkan Rosulullah bersabda
:�Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwasanya tidak ada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah Rosulullah. Apabila mereka mengakui
hal ini maka terjagalah darahdarah
dan hartaharta
mereka, kecuali dengan haknya��, maka Abu
Bakar t berkata :�Bukanlah Rosulullah bersabda �kecuali dengan haknya�?, sesungguhnya zakat
termasuk haknya. Demi Allah kalau mereka itu menolak untuk membayar zakat kepadaku yang
mereka membayarnya kepada Rosulullah maka aku akan memerangi mereka karena ketidakmauan
mereka�. Berkata Umar t :�Demi Allah tidaklah ada, kecuali aku melihat Allah telah melapangkan
dada Abu Bakar untuk memerangi (orangorang
yang enggan membayar zakat), maka aku
mengetahui bahwasanya dia adalah benar� 14
9 Riwayat Abu Dawud no 2962 dengan sanad yang hasan
10 Riwayat AtThirmidzi
no 3686, dengan sanad yang hasan
11 AlFurqon
hal 86,87
12 Riwayat Bukhori no 2732, 2732
13 Riwayat Bukhori no 1241, 1242
14 Riwayat Bukhori no 13991400
4
Faidah yang bisa diambil dari kisah ini adalah 15 :
a. Seorang wali tidak ma�sum, bisa berbuat salah, bahkan berkalikali.
b. Seorang wali bisa memiliki karomah sebagaimana Umar yang mendapat ilham dari Allah U.
c. Tidak berarti seseorang yang mendapat karomah berarti lebih mulia daripada wali Allah yang tidak
ada karomahnya. Sebagaimana Abu Bakar t jelas lebih mulia daripada Umar t, namun dia tidak
mendapatkan ilham dari Allah U.
d. Seorang wali tetap harus melaksanakan kewajibankewajiban
yang telah ditetapkan oleh Allah U
dan RosulNya
dan menjauhi laranganlarangan
Allah U dan RosulNya.
Sebagaimana Umar t yang
tetap melaksanakan perintah Allah U.
e. Walaupun seorang wali, tapi perkataan dan perbuatannya harus ditimbang dengan AlKitab
dan
Sunnah Nabi r yang ma�sum. Sebagaimana ucapan Umar t dikembalikan (ditimbang) oleh Abu
Bakar t dengan Sunnah Nabi. Berkata Yunus bin Abdil A�la AsShodafi
: Saya berkata kepada
Imam Syafi�i : �Sesungguhnya sahabat kami �yaitu AlLaitsmengatakan
:�Apabila engkau melihat
sesorang bisa berjalan di atas (Permukaan) air, maka janganlah engkau anggap dia sebelum engkau
teliti keadaan (amalanamalan)
orang tersebut, apakah sesuai dengan AlKitab
dan AsSunnah.�,
lalu
Imam Syafi�i berkata :�AlLaits
masih kurang, bahkan kalau engkau melihat sesseorang bisa berjalan
di atas air atau bisa terbang di udara, maka janganlah engkau anggap ia sebelum engkau memeriksa
keadaan (amalanamalan)
orang trsebut apakah sesuai dengan AlKitab
dan AsSunnah�.
16
Sehingga tidaklah benar anggapan bahwa Aresto adalah wali Allah karena Aresto adalah mentrinya
Iskandar yang kafir (karena tidak ada wali Allah dari orang kafir), yang sebagian orang (diantaranya
Ibnu Sina) menyangka bahwa Iskandar adalah Dzulqornain. 17
f. Seorang wali yang telah jelas bahwasanya perkataan atau perbuatannya menyelisihi Sunnah Nabi,
maka dia harus kembali kepada kebenaran. Dan dia tidak menentangnya. Sebagaimana Umar t,
beliau tidak membantah Abu Bakar t dengan berkata :�Tapi saya kan wali, saya kan mendapat
ilham dari Allah, saya kan dijamin masuk surga, dan kalian harus menerima perkataan saya�
g. Seorang wali harus mematuhi syari�at Muhammad r. Para Nabi saja kalau hidup sekarang harus
mengikuti syari�at Muhammad r apalagi para wali. Karena jelas para Nabi lebih bertaqwa daripada
para wali dari selain Nabi. Ibnu Mas�ud t berkata :�Tidaklah Allah mengutus seorang nabipun
kecuali Allah mengambil perjanjiannya, jika Muhammad r telah diutus dan nabi tersebut masih
hidup maka nabi tersebut harus benarbenar
beriman kepadanya dan menolongnya. Dan Allah
memerintah Nabi tersebut untuk mengambil perjanjian kepada umatnya kalau Muhammad r telah
diutus dan mereka (umat nabi tersebut masih) hidup maka mereka akan benarbenar
beriman
kepadanya dan menolongnya.� 18
h. Seorang wali tidak boleh menyombongkan dirinya dengan mengakungaku
bahwa dia adalah wali,
sebagaimana yang dilakukan oleh Ahlul kitab yang mereka mengaku bahwa mereka adalah waliwali
Allah. Sebagaimana firman Allah :
??? ????? ?????? ?? ???? ??? ????
Dan janganlah kalian menyatakan diridiri
kalian suci. Dia (Allah) yang lebih mengetahui tentang
orang yang bertaqwa. (AnNajm
: 32 )
Orang mengaku dirinya adalah wali maka dia telah berbuat maksiat kepada Allah U karena telah
melanggar larangan Allah U ini. Dan orang yang bermaksiat tidak pantas disebut wali Allah. 19
Dan juga bukan termasuk syarat sebagai wali Allah yaitu dia harus memiliki karomah. Namun
karomah merupakan tambahan kenikmatan yang Allah berikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki
15 Disimpulkan dari AlFurqon
hal 8588
16 Syarah Aqidah AtTohawiyah
17 AlFurqon
hal 42
18 Lihat tafsir Ibnu Katsir jilid 1, AlFurqon
hal 92
19 Syarah AlUshul
AsSittah
hal 170
5
dari kalangan para waliNya.
20 Dan waliwali
Allah tidak memiliki ciriciri
yang khusus pada perkaraperkara
mubah yang bisa membedakannya dengan manusia yang lain. 21 Pakainnya sama, rambutnya
sama, dan yang lainnya juga sama.
Contohcontoh
karomah para wali Allah 22 :
1. Amir bin Fahiroh mati syahid, maka mereka mencari jasadnya namun tidak bisa menemukannya.
Ternyata ketika dia terbunuh dia diangkat dan hal ini dilihat oleh Amir bin Thufail. Berkata
Urwah:�Mereka melihat malaikat mengangkatnya� 23
2. Kholid bin Walid ketika mengepung musuh di dalam benteng yang kokoh, maka para musuhpun
berkata :�Kami tidak akan menyerah sampai engkau meminum racun�, lalu diapun meminum racun
namun tidak mengapa. 24
3. Sa�ad bin Abi Waqqos adalah orang yang selalu dikabulkan do�anya. Dan dengan do�anya itulah dia
berhasil mengalahkan pasukan Kisro dan menguasai Iroq. 25
4. Umar bin Khottob, pernah mengutus pasukan dan beliau mengangkat seorang pemuda yang
bernama Sariyah untuk memimpin pasukan tersebut. Dan ketika Umar sedang berkhutbah di atas
mimbar, beliau berteriak :�Wahai Sariyah, gunung !, wahai Sariyah, gunung !�. Lalu utusan
pasukan tersebut menemui Umar dan berkata : �Wahai Amirul Mu�minin, kami bertemu musuh,
tibatiba
ada suara teriakan :�Wahai Sariyah, gunung!�, lalu kami menyandarkan punggungpunggung
kami ke gunung kemudian Allah memenagkan kami�. 26
5. Abu Muslim AlKhoulani,
dia pernah dicari oleh AlAswad
Al�
Anasi yang mengaku sebagai nabi.
Lalu AlAswad
bertanya kepada beliau :�Apakah engkau bersaksi bahwa saya adalah Rosul
Allah?�, lalu dia berkata :�Saya tidak dengar�, lalu dia bertanya lagi :�Apakah engkau bersaksi
bahwa Muhammad adalah Rosul Allah?�, beliau menjawab :�Ya�. Lalu disiapkan api dan beliau
dilemparkan ke api. Namun mereka mendapatinya sedang sholat di dalam kobaran api itu, api itu
menjadi dingin dan keselamatan untuknya. 27
6. Sa�id Ibnul Musayyib, di waktu harihari
yang panas, beliau mendengar adzan dari kuburan Nabi
ketika tiba waktuwaktu
sholat, dan mesjid dalam keadaan kosong (karena panasnya hari �pent),
tidak ada seorangpun kecuali dia. 28
7. Uwais AlQorni
ketika wafat mereka menemukan di bajunya ada beberapa kain kafan yang
sebelumnya tidak ada, dan mereka juga menemukan lubang yang digali di padang pasir yang sudah
ada lahadnya. Lalu mereka mengafaninya dengan kefankafan
teresbut dan menguburkannya di
lubang tersebut. 29
8. Asid Bin Hudlair membaca surat AlKahfi
lalu turunlah bayangan dari langit yang ada semacam
lentera dan itu adalah para malaikat yang turun karena bacaannya. 30 Dan malaikat pernah
menyalami Imron bin Husain t 31 . Salman t dan Abu Darda� t makan di piring lalu piring mereka
bertasbih atau makanan yang ada pada piring tersebut bertasbih. 32 Ubbad bin Busyr t dan Asid bin
Hudlair t kembali dari Rosulullah pada malam yang gelap gulita. Maka Allah menjadikan cahaya
bagi mereka berdua, dan tatkala mereka berpisah maka terpisah juga cahaya tersebut. 33
20 Majalah AsSunnah
03/III/1418 hal 25
21 AlFurqon
hal 69
22 Diringkas dari AlFurqon
hal 154157
23 AsSiyar
2/224
24 AlFurqon
hal 154
25 Riwayat AtThirmidzi
no 3751 dan Ibnu Hibban no 2215
26 Riwayat Bukhori no 3198, dan Muslim no 1610
27 AsSiyar
4/8,9
28 Riwayat AlLalikai
dalam AlKaromat
hal 165166
29 AlFurqon
hal 157
30 Riwayat Bukhori no 5018
31 Riwayat Muslim no 1226
32 AsSiyar
2/348
33 Riwayat Bukhori no 3805
6
9. Muthorrif bin Abdillah jika memasuki rumahnya maka tempayantempayannya
bertasbih
bersamanya. 34 Dia bersama seorang sahabatnya berjalan di malam hari, lalu Allah menjadikan
cayaha untuk mereka berdua. 35
10. Ahnaf bin Qois. Ketika dia wafat, tutup kepala milik seseorang terjatuh di kuburannya. Lalu orang
tersebut mengambil topinya, dan dia melihat kuburannya telah menjadi seluas mata memandang. 36
11. Utbah Algulam,
dia meminta kepada Allah tiga perkara, yaitu suara yang indah, air mata yang
banyak, dan makanan yang diperoleh tanpa usaha. Dan jika dia membaca AlQur�an
maka dia
menangis dengan air mata yang banyak. Dan jika dia bernaung di rumahnya dia mendapatkan
makanan dan dia tidak tahu dari manakah makanan tersebut. 37
Siapakah waliwali
syaithon ?
Allah U berfirman :
??? ??? ?? ??? ??????? ???? ?? ?????? ??? ?? ????
Dan barang siapa yang berpaling dari pengajaran ArRohman,
kami adakan baginya syaithon
yang menyesatkan, maka syaithon itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (AzZukhruf
:
36)
?? ?????? ?? ??? ? ?????? ?, ???? ??? ?? ???? ??? ?, ????? ????? ??????? ??????
Apakah akan aku beritahukan kepadamu, kepada siapkah syaithonsyaithon
itu turun ?, mereka turun
kepada tiaptiap
pendusta lagi banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaithon)
itu, dan kebanyakan mereka adalah pendusta. (AsSyu�aro�
: 221,223)
Contohcontoh
tipuan syaithon
a.Abdullah bin Soyyad. Nabi r pernah menguji Ibnu Soyyad (seorang dukun yang hidup di zaman
Nabi yang dia adalah seorang Yahudi). Nabi r berkata kepadanya :�(Cobalah tebak) aku
menyembunyikan sesuatu (di hatiku)�. Ibnu Soyyad berkata :�AdDukh�
AdDukh..�.
Padahal
sesungguhnya Nabi r sedang menyembunyikan surat AdDukhon.
Lalu Nabi berkata kepadanya
:�Cih, engkau tidak mampu melampaui kemampuanmu� 38 . Ibnu Soyyad hampir betul menebak apa
yang ada di hati Nabi, dan ini adalah suatu keajaiban, namun dengan bantuan syaithon. Karena
seorang yang normal maka dia tidak akan bisa mengetahui isi hati manusia, bahkan Nabi pun tidak
mengetahui isi hati manusia kecuali yang diberitahu oleh Allah U. Para sahabat pun (kecuali
Hudzifah, karena dia telah diberitahu oleh Nabi r) tidak mengetahui siapasiapa
saja orang munafik
yang ada bersama mereka. 39
34 AsSiyar
4/195
35 AsSiyar
4/86
36 AsSiyar
5/60
37 AsSiyar
9/7
38 Riwayat Bukhori no 1354, AlFurqon
hal 158
39 Hal ini sesuai dengan hadits tentang Usamah bin Zaid yang membunuh seorang kafir yang ketika pedang Usamah telah
di depan matanya tibatiba
si kafir tersebut mengucapka la ilaha illallah, namun Usamah tetap membunuhnya. Dan hal ini
dilaporkan kepada Rosulullah. r, lalu Rosulullah r berkata kepada Usamah :�Apakah dia (yang terbunuh itu) telah
berkata la ilaha illallah dan kau membunuhnya ?�, Usamah menjawab :�Ya, Rosulullah, dia mengatakani itu hanya
karena takut akan senjataku�. Nabi r berkata :�Apakah sudah kau belah dadanya sehingga kau tahu ia berkata itu
karena takut atau tidak ?�. Maka Rosulullah r terus mengulangulang
perkataannya hingga Usamah beranganangan
seandainya dia baru masuk Islam pada hari itu. (Riwayat Bukhori). Hadits ini menunjukan bahwa Usamah yang telah
berjihad tidak mengetahui isi hati manusia. Dan ada isyarat dari Rosulullah r agar para sahabat menilai seseorang dengan
amalan dzohirnya bukan amalan batin. Kalau para sahabat mengetahui isi hati manusia tentu Rosulullah r tidak akan
memrintahkan mereka untuk menilai secar dzohir saja.
Abdullah bin �Utbah bin Mas�ud berkata :�Saya telah mendengar Umar bin Khottob berkata :�Dahulu di masa
Rosulullah , orangorang
diterima (dihukumi) menurut keterangan wahyu, dan kini wahyu telah terputus. Maka
kami akan bertindak (menghukumi) kalian dengan perbuatanperbuatan
kalian yang dzohir (nampak) bagi kami.
Maka barang siapa yang menampakkan kebaikan kepada kami maka kami percaya dan kami hargai, dan sama sekali
bukan urusan kami mengenai batinnya . Allah yang akan menghisabnya . Dan barang siapa yang menampakkan
keburukan kepada kami, maka kami tidak akan mempercayainya dan tidak kami benarkan, walaupun dia berkata
sesungguhnya batinnya adalah baik.�� (Riwayat Bukhori)
7
b.AlAswad
Al�
Anasi yang mengaku sebagai nabi. Dia dibantu para syaithon yang memberitahukan
kepadanya tentang perkaraperkara
ghoib. Dan tatkala kaum muslimin memeranginya mereka
kawatir para syaithonnya akan mengabarkan kepadanya apa yang mereka bicarakan tentang dirinya
(yaitu bahwasanya dia akan dibunuh �pent). Namun istrinya sadar akan kekafiran suaminya maka
diapun menolong kaum muslimin. 40
c.Musailamah AlKadzdzab
yang juga mengaku sebagai nabi, memiliki syaithonsyaithon
yang
memberitahukan perkaraperkara
gho�ib kepadanya dan membantunya melakukan halhal
yang
ajaib 41 . Diantaranya dia pernah meludah di sumur sehingga air sumur tersebut menjadi melimpah. 42
c.AlHarits
AdDimasyqi,
seorang pembohong besar yang muncul dan mengaku sebagi nabi di Syam
pada zaman khalifah Abdul Malik bin Marwan (wafat tahun 86 H). AlHarits
memiliki kemampuan
ajaib. Para syaithonnya melepaskan kedua kakinya dari belenggu, dan membuatnya kebal senjata,
dan batu pualam bisa bertasbih jika dia sentuh dengan tangannya. Dan dia telah melihat orangorang
dalam keadaaan berjalan dan naik kuda terbang di udara, dia berkata : �Mereka adalah malaikat�,
padahal mereka adalah jin. Dan tatkala kaum muslimin menangkapnya untuk dibunuh, maka ada
orang yang menombaknya di tubuhnya, namun tidak mempan. Maka Abdul Malik berkata
kepadanya :�Engkau tidak menyebut nama Allah�. Lalu orang itu menyebut nama Allah dan berhasil
membunuh Alharits.
43
d. Lia �Aminuddin, yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan mengaku telah didatangi oleh Jibril.
Keajaiban yang ada padanya yaitu dia mampu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan dia
mengaku adalah seseorang yang memberantas bid�ah dan kesyririkan.
Syubhatsyubhat
Syubhat pertama
Sesungguhnya Rosulullah diutus kepada manusia pada umumnya namun tidak pada manusiamanusia
yang khusus yaitu para wali, dan para wali tersebut tidak butuh kepada Nabi, mereka
memiliki cara tersendiri untuk mencapai Allah U. Sebagaimana Nabi Musa tidaklah diutus kepada
Nabi Khidir sehingga Nabi Khidir tidak wajib mengikuti syari�at Musa. 44
Jawab 45 :
Perkataan ini sebagaimana perkataan kebanyakan para ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani)
bahwasanya Rosulullah diutus kepada orangorang
yang tuna aksara bukan kepada mereka. Dan
pendalilan dengan kisah antara Khidir dan Musa adalah tidak tepat, sebab :
a. Bahwasanya Musa tidaklah diutus kepada Khidir (tetapi hanya diutus untuk bani Isroil), sehingga
Khidir tidaklah wajib mengikuti Nabi. Adapun Muhammad r risalahnya umum untuk seluruh jin dan
manusia. Bahkan jika ada orang yang lebih mulia dari Khidir (seperti Ibrohim, Musa, dan Isa) 46
bertemu dengan Nabi, maka dia wajib mengikuti Nabi. Apalagi Khidir, tentu lebih wajib lagi.
Oleh karena itu Khidir berkata kepada Musa : �Aku diatas ilmu yang diajarkan Allah kepadaku yang
tidak kau ketahui dan engkau di atas ilmu yang Allah mengajari engkau yang aku tidak
mengetahuinya� 47 . Dan tidak boleh bagi seorangpun yang sampai kepadanya risalah Muhammad r
untuk berkata sebagaimana perkataan Khidir ini.
40 AlFurqon
hal 159
41 AlFurqon
hal 159
42 Majalah AsSunnah
03/III/1418
43 AlFurqon
hal 159
44 AlFurqon
hal 36
45 lihat jawaban ini dalam AlFurqon
hal 141142
46 Sebagaimana firman Allah U dalam surat Ali Imron : 81 :�Dan (ingatlah) tatkala Allah mengambil perjanjian dari para
nabi:�Sungguh apa saja yang Aku berikan kepada kalian berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepada kalian
seorang Rosul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian akan sungguhsungguh
beriman kepada
Rosul tersebut dan sungguhsungguh
akan menolongnya�. Allah berfirman :�Apakah kalian mengakui dan menerima
perjanjianKu
terhadap yang demikian itu ?�, mereka menjawab :�Kami mengakui�. Allah berfirman :�Kalau begitu
saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kalian.�
47 Riwayat Bukhori, no 74
8
b. Apa yang telah dilakukan oleh Khidir 48 tidaklah menyelisihi syari�at Musa. Musa tidaklah
mengetahui sebab yang membolehkan halhal
itu. Dan ketika Khidir menjelaskan sebabsebab
tersebut Musa menyetujuinya. Sehingga berkata Ibnu Abbas kepada Najdah AlHarwari
ketika dia
bertanya kepada Ibnu Abbas t tentang membunuh anakanak
kecil: �Jika kamu mengetahui anakanak
tersebut sebagaimana yang diketahui oleh Khidir tentang anak kecil (yang dibunuhnya) maka
bunuhlah mereka, dan jika tidak maka jangan.� 49
Syubhat kedua
Mereka (para wali syaithon) menganggap bahwa mereka mendapat wahyu langsung dari Allah
sebagaimana
yang diserukan oleh Ibnu Arobi,
dan bahwasanya mereka lebih baik dari para nabi
yang mengambil ilmu dari Allah melalui perantara. Mereka berkata :�Kenabian telah berakhir dengan
wafatnya Rosulullah r, sedangkan kewalian belum berakhir. Dan yang paling terakhir adalah yang
lebih baik dari yang sebelumnya�.
Jawab :
Ini adalah pemikiran sesat Ibnu Arobi yang sama sekali tidak bersandar kepada dalil. Ketika dia
mengetahui bahwa syari�at ini sudah tidak bisa dirubah lagi hingga hari kiamat, (dan dia ingin keluar
dari syari�at) maka dia berkata :�Kenabian telah tertutup, tetapi kewalian belum�, dan dia menganggap
bahwa kewalian lebih tinggi derajatnya dari pada kerosulan dan kenabian, sebagaimana dia berkata :
???? ?????? ?? ???? ???? ?????? ? ??? ?????
Kedudukan kenabian berada di alam barzakh, sedikit di atas (kedudukan) Rosul dan dibawah
(kedudukan) Wali
Hal ini tentunya pemutarbalikan syari�at. Seharusnya kenabian lebih khusus dari kewalian dan
kerosulan lebih khusus daripada kenabian. Sehingga kedudukannya adalah kerosulan lebih tingi
daripada kenabian dan kenabian lebih tinggi daripada kewalian. 50 Berkata Imam Abul �Izz AlHanafi
:�Maka siapakah yang lebih kafir dari memisalkan dirinya dengan sebuah bata emas dan memisalkan
Nabi dengan bata perak, lalu dia menjadikan dirinya lebih tinggi daripada Nabi,��.bagaimana bisa
samar kekufuran dari perkataannya (Ibnu Arobi) ini ?�..dan kekufuran Ibnu �Arobi lebih parah dari
kekufuran orangorang
yang berkata : �Tidaklah kami beriman hingga kami diberikan apa yang
diberikan kepada Rosulullah� (AlAn�am
: 124)� 51
Syubhat ketiga
Kami tidak usah menjalankan syari�at karena Allah U telah bersatu dengan kami para hambanya yang
sholih. Bukankah Allah U berkata dalam hadits qudsi :
? ?? ???? ???? ????? ??? ???????? ??? ??? ?, ???? ?????? ??? ???? ???? ???? ?? ? ???? ???? ???? ?? ????
???? ???? ??? ????? ???? ???? ??? , ???? ????? ??????? ???? ???????? ???????
Dam hambaKu
senantiasa bertaqorrub (mendekatkan dirinya) kepadaKu
dengan amalanamalan
nafilah (sunnah) hingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku adalah
pendengarannya yang dia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang dia melihat dengannya, dan
tangannya yang dia memukul dengannya, dan kakinya yang dia berjalan dengannya, dan jika dia
48 Yaitu membocorkan kapal, membunuh seorang anak kecil dan memperbaiki tembok yang akan runtuh, sebagaimana
dikisahkan dalam surat AlKahfi
: 7082
49 Riwayat Muslim no 1812
50 Ibnu Arobi juga berkata (dalam kitabnya �Fususul hukm�) :�Tatkala Nabi telah memisalkan kenabian dengan sebuah
dinding (yang tesusun) dari bata dan Nabi melihat bahwa dinding tersebut telah sempurna kecuali tinggal satu bata lagi,
dan dialah sebagai bata yang terakhir (yang menutupi batabata
(nabinabi)
sebelumnya �pent) (hanya saja Nabi tidak
melihat tempat bata tersebut, sebagaimana Nabi berkata :� Satu tempat bata�). Adapun penutup para wali maka mereka
bisa melihat tempat bata ini, dia melihat dinding yang dimisalkan oleh Nabi dan dia melihat dirinya di dinding yaitu di
tempat dua bata, dirinya telah tercetak di tempat dua bata tersebut, sehingga sempurnalah tembok itu. Yang
menyebabkan dia melihat dinding itu ada dua tempat bata (padahal Nabi melihatnya hanya ada satu tempat bata �pent)
adalah karena dinding terdiri dari bata perak dan bata emas. Bata perak adalah dzohirnya dan hukumhukum
yang diikuti,
sebagaimana Nabi mengambil syari�at yang dzohir dari Allah yang diikuti, karena Nabi melihat perkaranya sebagaimana
adanya sehingga demikianlah dia melihatnya. Padahal bagian dalam tempat bata itu adalah tempat bata emas, yang dia
(penutup para wali tersebut) mengambil dari sumber tambang yang malaikat yang diutus kepada Nabi mengambil dari
sumber tambang itu. Jika engkau memahami apa yang kami isyaratkan maka engkau telah mendapatkan ilmu yang
bermanfaat.� (Syarah AlAqidah
AtThohawiyah
hal 493)
51 Syarah AlAqidah
AtThohawiyah
hal 493494,
AlFurqon
hal 110
9
meminta kepadaKu
maka akan aku berikan, dan jika dia meminta perlindungan kepadaKu
maka aku
akan melindunginya. 52
Jawab : Dzohir hadits ini adalah bukanlah Allah U menjadi pendengarannya, penglihatannya,
tangannya, dan kakinya, tetapi dzohirnya adalah Allah U meluruskan (memberi petunjuk) kepada
penglihatan, pendengaran, tangan dan kakinya, sehingga apa yang dilakukan oleh hamba tersebut
selalu dibimbing oleh Allah U. Adapun makna yang batil di atas adalah tidaklah mungkin, sebab :
Ini
merupakan aqidah wihdatul wujud (manunggaling kawulo gusti) yang sesat karena bertentangan
dengan ayatayat
AlQur�an
yang muhkam (jelas) yang tidak bisa lagi dipalingkan lagi maknanya.
Barang
siapa yang memperhatikan hadits ini dengan baik maka dia akan faham tentang batilnya
aqidah wihdatul wujud ini. Dalam hadits ini Allah U menetapkan adanya hamba (yang beribadah)
dan ma�bud (yang diibadahi), yang mendekat (bertaqorrub) dan yang didekati (ditaqorrubi), yang
dicintai dan yang mencintai, yang meminta dan yang memberi, yang meminta perlindungan dan yang
memberi perlindungan. Maka hadits ini menunjukan adanya dua dzat yang berbeda, yang satu bukan
yang lainnya. Dan bukan pula yang satu merupakan sifat atau bagian dari yang lainnya.
Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan, tangan, dan kaki si wali semuanya adalah sifatsifat
atau
bagianbagian
pada makhluk yang baru tercipta yang sebelumnya belum ada (belum tercipta). Maka
tidak mungkin bagi siapa saja yang berakal untuk memahami bahwa pencipta yang awal (yaitu
Allah) yang tidak ada sebelum Dia sesuatupun, akan menjadi pendengaran, penglihatan, tangan, dan
kaki makhluk. Bahkan hal seperti inipun sulit untuk dibayangkan kalaupun kita anggap benar. 53
Perbedaan antara karomah wali Allah dan tipuan wali syaithon
1. Bahwa karomah para wali tersebut disebabkan oleh keimanan dan ketaqwaan. Sedangkan keajaiban
dan keluarbiasaan lain yang merupakan bantuan syaithon disebabkan oleh halhal
yang merupakan
larangan Allah U dan Rosulullah 54 . Jadi apabila di dalamnya mengandung unsurunsur
yang
disenangi oleh syaithon, baik itu kemusyrikan, kedzoliman, atau kebid�ahan, maka jelas yang terjadi
pasti bukan karomah.
2. Karomah tidak bisa dibatalkan dengan bacaanbacaan
apa saja dan tidak bisa dilawan. Sedangkan
kejadiankejadian
luar biasa lain yang merupakan bantuan syaithon bisa dibatalkan dengan bacaanbacaan
ayatayat
Allah seperti ayat kursi dan lainlain
3. Karomah tidak bisa dipelajari sehingga menjadi suatu ilmu kedigdayaan yang baku. Sedangkan
kejadiankejadian
luar bisa yang berasal dari syaithon bisa dipelajari. 55 Sebagaimana karomahkaromah
yang telah dimiliki oleh para salaf, tidak ada satu atsarpun yang menunjukan bahwa mereka
pernah mengajarkan karomah mereka kepada orang lain. Sebagaimana Umar t, beliau tidak pernah
mengajarkan karomahnya kepada orang lain, kerena memang tidak bisa diajarkan.
4. Karomah pada umumnya tidak bisa dilakukan terus menerus, tetapi terjadi sesuai kehendak Allah
bukan berdasarkan kehendak Wali yang mendapatkan karomah tersebut.
Pengetahuan tambahan :
1. Seluruh orang yang beriman adalah waliwali
Allah. Dan waliwali
yang paling mulia adalah para
Nabi. Dan para Nabi yang paling mulia adalah para Rosul. Dan para Rosul yang paling mulia adalah
para Rosul yang lima (Ulul �Azmi), dan diantara Ulul �Azmi yang paling mulia adalah Nabi
Muhammad. 56
2. Persamaan dan perbedaan antara Mu�jizat dan karomah.
Persamaannya : Mu�jizat dan karomah samasama
merupakan hal yang ajaib yang luar biasa (yang
tidak bisa dilkukan olah orang biasa) yang Allah berikan kepada para hambanya.
Perbedaannya 57 :
52 Riwayat Bukhori no 6502, dari hadits Abu Huroiroh.
53 AlQowa�id
AlMutsla
hal 125
54 AlFurqon
hal 161
55 Majalah AsSunnah
03/III 1418 H
56 AlJadawil
hal 19
57 AlJadawil
hal 20
10
Mu�jizat
hanya berlaku pada para Nabi dan Rosul, adapun karomah pada para wali.
Mu�jizat
diperoleh dengan kenabian, adapun karomah diperoleh dengan ketaqwaan.
Karomah
kedudukannya lebih rendah daripada mu�jizat.
Akibat
dari mu�jizat adalah baik, adapun efek samping dari karomah belum tentu. 58
Pemilik
mu�jizat (yaitu para Nabi dan Rosul) menantang orangorang
yang menyelisihinya, adapun
pemilik karomah tidak demikian.
3. Kita harus mengakui adanya karomah, tidak sebagaimana mu�tazilah yang mengingkari karomah
dan berkata :�Kalau kita mengakui karomah, maka akan sama wali dengan Nabi�, oleh karena itu
kami mengingkari karomah dan juga mengingkari hakikat sihir. Namun ini tidaklah benar sebab
orang yang memiliki karomah tidaklah mengaku bahwa dia adalah seorang Nabi. 59
4. Dalam beribadah hendaknya kita berniat karena Allah bukan karena untuk mencari karomah. Kita
meminta kepada Allah agar bisa istiqomah dalam hidup kita bukan mencari karomah. Berkata Abu
Ali AlJauzaja�i
: �Jadilah engkau orang yang mencari keistiqomahan, jangan menjadi pencari
karomah. Sesungguhnya jiwamu bergerak (berusaha) dalam mencari karomah padahal Rob
engkau mencari keistiqomahanmu�. Berkata Syaikh AsSahrwardi
:�Ucapan ini adalah prinsip
yang agung dalam perkara ini, karena sesungguhnya banyak mujtahid dan ahli ibadah mendengar
salaf yang sholih, telah diberi karomatkaromat
dan halhal
yang luar biasa sehingga jiwajiwa
mereka (para ahli ibadah itu) senantiasa mencari sesuatu dari hal itu (karomah tersebut), dan mereka
ingin diberikan sedikit dari hal itu, dan mungkin diantara mereka ada yang hatinya prustasi dalam
keadaan menuduh dirinya bahwa amal ibadahnya tidak sah karena tidak mendapatkan karomah.
Kalau mereka mengetahui rahasia hal itu (yaitu Allah tidak menuntut para hambanya untuk
memperoleh karomah, tetapi yang Allah inginkan para hambanya beristiqomah �pent) tentu perkara
ini (mencari karomah) adalah perkara yang rendah bagi mereka. 60
5. Hukum tenaga dalam, jika diatasnamakan Islam (biasanya dicampur dengan dzikirdzikir
asma
Allah) maka harom. Kalau mereka menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah untuk
beribadah kepada Allah, maka kita katakan bahwa ini adalah bid�ah sebab kenapa harus
menggunakan tata cara dan gerakangerakan
khusus yang tidak pernah diajarkan oleh Allah dan
Nabi. Dan tidak ada dalil sama sekali bahwa dengan bacaanbacaan
dan gerakangerakan
khusus
yang mereka lakukan bisa mengahasilkan tenaga dalam. Kalau mereka mengatakan tujuan mereka
untuk beribadah dan untuk mempeoleh kekuatan, maka kita katakan bahwa mereka telah melakukan
kesyirikan sebab niat ibadah mereka selain untuk Allah juga untuk hal yang lain. 61
Selain itu perkatekpraktek
tenaga dalam yang ada menyelisihi syari�at diantaranya :
Latihannya
harus menggunakan emosi, padahal Rosulullah r telah melarang seseorang untuk
emosi, beliau bersabda :
?? ???? ???? ????? ?? ????
�Janganlah engkau marah�, Rosulullah mengulanginya beberapa kali �Janganlah engkau
marah�
Rahasia mereka (yang latihan tenaga dalam) harus marah sebab dengan marah tersebut syaithon
bisa masuk dalam tubuh mereka sehingga bisa memberi kekuatan untuk tenaga dalam mereka.
Sebagaimana sabda Rosulullah :
?? ??????? ???? ?? ??? ??? ???? ????
Sesungguhnya syaithon mengalir dalam tubuh manusia sebagaimana aliran darah. (Riwayat Bukhori)
Ketika
latihan, mereka sering tidak sadar, terutama ketika sedang memprkatekkan jurus mereka.
Hal ini sama saja dengan sengaja membuat diri menjadi tidak sadar (alias mabuk), dan hal ini tidak
58 Keadaan orangorang
yang memiliki karomah :
Bertambah
derajatnya karena apa yang dilakukannya merupakan ketaatan dan yukur kepada Allah
Semakin
rendah derjatnya karena dia menggunakan karomahnya untuk bermaksiat kepada Allah. (Misalnya dia
sombong dengan karomah yang pernah dia alami, atau dia merasa telah bertaqwa dan yakin masuk surga dengan
karomahnya itu).
Tidak
bertambah dan tidak pula berkurang kebaikankebaikannya.
Jadilah karomahnya seperti perkara yang mubah.
(Syarah AlAqidah
AtThohawiyah
hal 495)
59 AlJadawil
hal 21 dan Syarah AlAqidah
AtThohawiyah
hal 494
60 Syarah AlAqidah
AtThohawiyah
hal 495
61 Majalah AsSunnah
hal 30
11
boleh dalam Islam, sebab Islam menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga akal kita sehingga
bisa senantiasa berdzikir kepada Allah.
Kadang
disertai dengan puasa mutih (tidak boleh makan kecuali yang putihputih),
yang ini tidak
ada syari�atnya dalam Islam. Atau untuk menjaga ilmunya dia harus menghindari pantanganpantangan
tertentu yang sebenarnya hal itu dihalalkan baginya sebelum dia memiliki ilmu tenaga
dalam tersebut. Dan ini berarti mengha�Janganlah engkau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan
oleh Allah U.
Maroji :
v AlFurqon
baina auliyaurrohman wa auliyaussyaithon, karya Ibnu taimiyah, tahqiq Fawwaz
Ahmad Zamarli, terbitan Darul Kutub Al�
Arobi
v Syarah AlUshul
AsSittah,
karya Syaikh Utsaimin
v AlQowa�id
AlMutsla,
karya Syaikh Utsaimin, tahqiq Abu Muhammad Asyrof bin Abdil
Maqsud, terbitan Adlwa� AsSalaf.
v Syarah AlAqidah
AtThohawiyah,
karya Abul �Izz AlHanafi,
tahqiq Syaikh AlAlbani,
terbitan AlMaktab
AlIslami
v Majalah AsSunnah
03/III/1418
v AlJadawil
AlJami�ah